Oriental Sirkus Taman Safari Indonesia

Diposting oleh Sofian , 07 Februari, 2009 10.33

Sejak 31 Januari lalu, Oriental Sirkus Taman Safari Indonesia manggung di Lapangan Sepak Bola Pagar Dewa Bengkulu, acara ini merupakan persembahan dari PT. Astra International Tbk. Selama show ke luar kota, pemain sirkus tidak menginap di hotel, melainkan tidur di karavan berupa mobil box yang didalamnya berisi fasilitas tempat tidur yang nyaman dilengkapi AC layaknya hotel berbintang.

Ada dua karavan yang disediakan khusus untuk 11 pemain akrobat. Satu karavan untuk pemain akrobat laki-laki yang diisi tujuh orang dan satu karavan untuk pemain akrobat perempuan yang diisi 4 orang.

Oriental Sirkus Indonesia telah berdiri sejak 1967, berarti sudah berdiri selama 41 tahun, dan hampir seluruh daerah di Indonesia pernah di kunjungi. Tim sirkus yang tampil di kota Bengkulu ini merupakan generasi ke-5 sejak Oriental Sirkus berdiri. Oriental Sirkus ini merupakan bagian dari Taman Safari Indonesia didirikan oleh Bapak Hadi Manangsang (alm), keturunan Cina-Manado.
...

Beberapa pemain Oriental Sirkus Taman Safari Indonesia

Saat ini Oriental Sirkus Indonesia dikelola putra ke-2 Pak Hadi Manangsang , Frans Manangsang. Seiring perkembangannya, Oriental Sirkus tidak hanya didukung kru dan pemain dari keturunan Cina, 50 persennya lagi campuran dari Papua, Jawa dan Sumatera. Ada juga pemain yang direkrut saat tampil disuatu daerah, dimana ditemukan bakat-bakat baru yang kemudian diajak bergabung.

Hanya Oriental Sirkus yang mampu berkembang dan bertahan di Indonesia hingga kini. Nama besar Oriental Sirkus sudah dikenal hingga Asia Tenggara dan menjadi yang terbesar. Hiburan Sirkus di Indonesia langka, Oriental Sirkus Indonesia merupakan satu-satunya sirkus yang ada di Indonesia.

Total pendukung Oriental Sirkus ada 100 orang kru dan pemain. Usia pemain 10-28 tahun. Dalam satu kali pertunjukan, satu orang pemain tidak hanya menampilkan satu atraksi sajatapi bisa 3-6 atraksi.

Sebelum show pemain melakukan latihan selama 4 jam, pemain sirkus memerlukan kekuatan fisik dan keberanian. Tidak ada ilmu lain. Otomatis fisiklah yang menentukan kapan waktunya pemain pensiun. Rata-rata pemain tertua Oriental Sirkus Indonesia berusia 28 tahun.

Pemain sirkus identik dengan bodi langsing dan atletis. Nah, untuk menjaga fisik tetap prima, pola makan dan minuman semua diatur. Pemain perempuan tidak dianjurkan makan makanan yang mengandung banyak lemak karena akan mempengaruhi bentuk tubuh. Suplai vitamin dan istirahat yang cukup agar saat tampil selalu fresh.

Pelatih Oriental Sirkus didatangkan langsung dari Cina, ini untuk menjaga kualitas pertunjukan Oriental Sirkus. Sistem yang digunakan sistem kontrak. Pelatih dikontrak selama satu tahun dan menetap di Indonesia. Jika habis masa kontrak dari manajemen bisa memperpanjang atau mencari pelatih lain, tergantung kesepakatan.

Selama sepekan berada di Bengkulu, rombongan Oriental Sirkus Taman Safari Indonesia mulai membaur dengan masyarakat Bengkulu. Beberapa warga sekitar kerap menyambangi base camp mereka yang berada satu lokasi dengan lokasi pertunjukan. Sekadar mengobrol dan melihat kru yang sedang memberikan makan satwa.

Banyak hal unik di dalam keluarga besar Oriental Sirkus. Salah satunya, sesama pemain dan kru di larang cinta lokasi (cinlok). Aturan ini untuk menjaga kekompakan dan hal-hal yang tidak diinginkan. Misal, kalau cinlok lantas putus tentu akan mengganggu kebersamaan dan kekompakan tim.

Sisi lain yang menarik, kentalnya suasana Tionghoa. Walaupun sebenarnya kini pemain sirkus tak hanya keturunan Tionghoa. Tradisi di Oriental Sirkus, panggilan untuk kakak laki-laki disebut Koko dan panggilan untuk kakak perempuan Cici. Uniknya meski berasal dari Papua tetap saja dipanggil Koko atau Cici.

Tiga pemain Oriental Sirkus masih anak-anak yaitu Nova (11 tahun), Andre (9 tahun), dan Joshua (9 tahun). Mereka menjalani Sekolah dengan metode Home Schooling. Waktu belajar mereka setelah latihan yaitu pukul 13.00 WIB - 15.00 WIB. Bocah-bocah tersebut belajar dari modul yang didapat dari Dinas Pendidikan Nasional Jawa Barat. Mereka juga tetap mengikuti ujian semester dan menerima raport. Meski sejak kecil berada di lingkungan Oriental Sirkus, mereka tidak merasa kehilangan masa bermain. Saat istirahat dimanfaatkannya untuk bermain.


Karavan tempat beristirahat pemain Oriental Sirkus

Satu kebanggaan bagi pemain Oriental Sirkus yaitu jika dapat memuaskan penonton. Apalagi jika bisa ditonton banyak orang. Mereka merasa dihargai, rasa capek seakan sirna saat penonton satu persatu maju ke arena pertunjukan untuk berfoto bersama.

Sirkus juga menampilkan pertunjukan hewan, seperti gajah, harimau Benggala, anjing pudel London, simpanse Afrika dan burung. Sebanyak 6 harimau Benggala, 6 anjing pudel London, 1 simpanse Afrika dan 4 gajah dilibatkan dalam show kali ini.

Kepala Bagian Satwa, Zainal (25) mengatakan, melatih satwa gampang-gampang susah. Hewan harus dilatih sejak kecil. Pawang juga harus menyayangi hewan tersebut. Sejak umur 1 tahun hewan tersebut mulai di latih.

Hewan tersebut mendapat perawatan dan perhatian khusus. Mulai dari makan, kebersihan, waktu istirahat hingga waktunya kawin. Memberi makan hewan dilakukan setelah pertunjukan. Pasalnya jika hewan tersebut diberi makan sebelum pertunjukan saat show hewan tersebut biasanya malas dan mengantuk.

Gajah diberi makan rumput gajah, wortel, bengkoang, dan pisang.Untuk 4 ekor gajah bisa menghabiskan bengkoang 30 kg/hari, wortel 50 kg/hari, dan rumput 1 kol diesel selama 3 hari.Harimau diberi makan daging ayam, daging sapi dan daging kambing. Satu harimau menghabiskan 6 kg daging/hari. Daging diberikan bergantian, agar harimau tidak bosan.

Salah satu atraksi Harimau di Oriental Sirkus

Simpanse di beri makan buah dan sayuran. Sehari simpanse tersebut menghabiskan 1 kg buah dan sayur yang dikombinasi sebanyak 5 macam seperti sawi, tomat, apel, pisang dan kacang pandang. Sedangkan anjing pudel diberi makan daging sapi dan nasi yang dimasak terlebih dahulu. Dalam sehari untuk jatah makan hewan-hewan tersebut bisa menghabiskan biaya Rp. 2 juta.

Oriental Sirkus Taman Safari Indonesia terakhir datang ke Bengkulu di tahun 1996. Setelah pertunjukan di Bengkulu, mereka berencana menggelar di Lubuk Linggau.(**)

Sumber : Rakyat Bengkulu, 5-6 Februari 2009.

2 Response to "Oriental Sirkus Taman Safari Indonesia"

Anonim Says:

kok ngak mampir ke curup ya?

adrian Says:

oriental sirkus kapan datang main ke baturaja sumsel.terakhir datang tahun 1992

Posting Komentar